Kira-kira seperti ini pembicaraan para ibu-ibu di kantor pagi tadi
“Aduh bingung banget sama tugasnya *sebut saja mawar*, sekolah menggunakan sistem baru terintegrasi yang semakin membuat bingung”
“Oh iya? Aduh sama aja *sebut saja melati* juga dapat tugas prakarya yang lumayan sulit dan akhirnya aku yang bantuin membuat prakaryanya”
“Eh sebentar ini anakku telepon sepertinya mau nanya jawaban tugasnya”
Apakah pembicaraan seperti diatas juga berlaku di lingkungan kalian? Beberapa orang pasti akan beromentar tentang siapa yang sekolah dan seharusnya tugas sekolah ya dikerjakan oleh anaknya sendiri tanpa bantuan orang tuanya. Saya pun selama ini tidak pernah dibantu orang tua dalam mengerjakan tugas namun saya tidak tau bagaimana chaosnya school from home yang membuat orang tua sangat kerepotan.
“Oh iya? Aduh sama aja *sebut saja melati* juga dapat tugas prakarya yang lumayan sulit dan akhirnya aku yang bantuin membuat prakaryanya”
“Eh sebentar ini anakku telepon sepertinya mau nanya jawaban tugasnya”
Apakah pembicaraan seperti diatas juga berlaku di lingkungan kalian? Beberapa orang pasti akan beromentar tentang siapa yang sekolah dan seharusnya tugas sekolah ya dikerjakan oleh anaknya sendiri tanpa bantuan orang tuanya. Saya pun selama ini tidak pernah dibantu orang tua dalam mengerjakan tugas namun saya tidak tau bagaimana chaosnya school from home yang membuat orang tua sangat kerepotan.
Kegiatan positif dari school from home menurut saya menciptakan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang tua sehingga tercipta suasana keluarga yang lebih harmonis meskipun disisi lain juga memicu keributan dalam rumah tangga juga tapi saya yakin akan lebih banyak positifnya. Misalkan untuk beberapa orang tua yang ambisius jadi lebih menilik bagaimana kesusahan anak dalam belajar sehingga berhenti memberikan tuntutan-tuntutan nilai bagus yang malah membuat anak menjaid tertekan dan tidak nyaman belajar. Sekali lagi segala hal yang kita lakukan tergantung dari perspektif mana kita melihatnya.
Mendukung keputusan school from home atau sekolah dan belajar dari rumah ini, TVRI memberikan ruang bagi anak-anak untuk belajar bersama dalam programnya. Mereka memberikan jadwal pada setiap jenjang pendidikan agar dapat mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Menarik sekali ketika stasiun TV lokal membuat gebrakan atau inovasi dalam bidang pendidikan seperti negara tetangga. Di Jepang stasiun TV banyak menayangkan kuis atau hal edukatif yang dapat menunjang pengetahuan masyarakat. Apabila hal ini dilakukan dalam jangka panjang tidak mengenal keadaan belajar di rumah atau tidak akan menjadi menyenangkan sekali.
Mendukung keputusan school from home atau sekolah dan belajar dari rumah ini, TVRI memberikan ruang bagi anak-anak untuk belajar bersama dalam programnya. Mereka memberikan jadwal pada setiap jenjang pendidikan agar dapat mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Menarik sekali ketika stasiun TV lokal membuat gebrakan atau inovasi dalam bidang pendidikan seperti negara tetangga. Di Jepang stasiun TV banyak menayangkan kuis atau hal edukatif yang dapat menunjang pengetahuan masyarakat. Apabila hal ini dilakukan dalam jangka panjang tidak mengenal keadaan belajar di rumah atau tidak akan menjadi menyenangkan sekali.
Baca juga PENDIDIKAN INDONESIA KINI DAN ESOK
Menurut saya inovasi tersebut menyenangkan karena layar televisi akhirnya dihiasi oleh konten yang edukatif dan membuka pengetahuan baru bagi pengguna meskipun untuk sementara kontennya hanya seputar mata pelajaran di sekolah saja. Saya sendiri sudah tidak menonton TV sejak lama bahkan saya memilih untuk menjual TV agar memiliki nilai guna buat orang lain. Melihat inovasi stasiun lokal yang membuat konten pendidikan membuat saya menaruh harapan banyak pada konten TV.
Apakah saya harus membeli TV lagi untuk mendukung konten positif tersebut? Jawabannya tidak perlu karena saya dapat menonton TV melalui ponsel maupun laptop saya sendiri. Eh bagaimana bisa? Tentunya bisa banget saya menonton konten pendidikan TVRI melalui vidio. Saya hanya perlu mengkonekkan device saya dengan internet maka saya dapat menonton konten tersebut sepuas saya. Saya hemat tidak perlu membeli TV baru dan tentunya dapat mendukung inovasi positif dalam dunia pendidikan pada masa sekolah di rumah saat ini. Yuk dukung juga!
0 thoughts:
Post a Comment